Kamis, 19 September 2013

Metode Analisis Sebaran Spora Endomikoriza di Tanah

Untuk melakukan analisis sebaran spora, cara utama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penghhitungan spora. Untuk mendaparkan spora dari dalam tanah, gunakan metode pada postingan sebelumnya. Spora FAM ukurannya mikroskopis sehingga perlu teknik-teknik tertentu agar perhitungan spora lebih mudah dilakukan. Untuk melakukan penghitungan spora, tahapan kegiatannnya dalah sebagai berikut 
  •  Siapkan cawan petri dan tutupnya. Usahakan cawan petri yang digunakan adalah cawan petri dengan diameter kecil agar mudah melakukan pengamatan di bawah mikroskop stereo
  • Buatlah gambar petak-petak berukuran 1 x 1 cm di atas plastik dengan menggunakan spidol permanen. Lalu tempatkan plastik tersebut di bawah cawan petri
  •  Tandailah kotak-kotak yang sudah dibuat dengan nomer 1, 2, 3, 4, dst.
  •   Setelah cawan petri siap, masukkan spora dan mulailah penghitungan di bawah mikroskop Gunakan alat bantu jarum untuk menyebar spora,agar membantu penghitungan
  •  Hitung dari kotak no 1 dan seterusnya secara berurutan
  •  Tabulasi data penghitungan dan jumlahkan semuanya
  • Lakukan tahapan ini  pada semua sampel sehingga dapat dibandingkan kumlah spora pada titik mata angin yang berbeda dan pada kedalaman tanah yang berbeda. 

Senin, 01 Juli 2013

Mengenal Karakteristik Fungi Makroskopis

Negara tropis sangat melimpah keanekaragman flora dan faunanya, juga funginya. Nah, saat jalan-jalan ke hutan yuk coba lebih teliti mengamati fungi makroskopis yang kita jumpai. Dari bentuknya fungi makroskopis dibagi menjadi dua yakni Epigeous Fungi dan Hyopogeus Fungi. Apa makna istilah tersebut? ini dia :

(a) Epigeous Fungi adalah Fungi yang tubuh buahnya tumbuh di atas Tanah, yang umum dijumpai dengan stem dan cap yang lengkap.

(b) Hypogeous Fungi adalah fungi yang tumbuh di bawah permukaan Tanah. Fungi jenis ini biasanya hanya tampak cap nya saja.

Contoh  Epigeous fungi (Lokasi : Tsukuba Univ, Botanical Garden)


Schleroderma sp. , contoh Hypogeous fungi (lokasi Fakultas Kehutanan IPB)
Nah, jika menemukan fungi-fungi tersebut saat berjalan-jalan, amati lebih lanjut.  menarik sekali loh, dari berbagai jenis fungi, ternyata cap nya berbeda-beda.

Macam-macam cap makrofungi 

Macam-macam margin cap fungi 

Wah, dari capnya saja ternyata banyak jenisnya ya? belum lagi dari stem dan bagian-bagian lainnya. Nah, setelah mengetahui ini, pastikan lebih sadar jika berjalan di hutan. Ingat, fungi tidak boleh diinjak. Nah, satu pertanyaan nih, apa jenis cap fungi pada gambar di bawah ini :

 
Selamat bereksplorasi  :)




Selasa, 19 Maret 2013

Metode Pembuatan Hoagland Agar

Cairan Hoagland (Hoagland Solution) adalah salah satu cairan yang terkenal bisa digunakan hidroponik sebagai media pertumnuhan tanaman. Dinamakan hoagland karena penemunya adalah Hoagland dan Snyder (1933) . Larutan ini bisa digunakan sebagai media pertumbuhan karena di dalam cairan ini disediakan berbagai nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. 

Banyak yang membuat larutan ini sebagai media hidroponik untuk tanaman, tapi untuk keperluan tertentu misalnya untuk skala laboratorium, seringkali hoagland ini dibuat dalam bentuk agar. Pada kali ini, saya akan menggunakan Hoagland agar sebagai media untuk menyemai benih tanaman. 

bahan-bahan untuk membuat Hoagland agar 


Untuk membuat hoagland agar sebanyak 300 ml, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Ca(NO3)2.4H2O  (0.0885 gram) 
2. MgSO4.7H2O      (0.0369 gram) 
3 .KH2PO4              (0.0102 gram) 
4. KNO3                 ( 0.037875 gram) 
5. Agar                    ( 6 gram) 
6. Air Suling             300 ml 

Setelah semua bahan ditakar, masukkan ke dalam tabung erlenmeyer dan autoklaf selama 20 menit pada suhu 121 derajat celcius. 

Setelah itu, pindahkan ke petri dish dengan takaran kurang lebih 10 ml per petri dish. Proses ini dilakukan di bawah laminar air flow. 
 

Rabu, 27 Februari 2013

Metode Pembuatan Media Malt Agar untuk Kultur Fungi Endofit


Malt Agar adalah salah satu media umum yang digunakan dalam dunia mikrobiologi. Di banyak jurnal dan referensi, untuk jamur endofit media yang umum digunakan adalah Malt Agar. Selain mudah, media ini dinilai para peneliti paling efektif.

Untuk mengisolasi jamur endofit akara atau daun, rekan-rekan di Lab. Plant-Chemical Interaction Univ. of Tsukuba, Japan  tempat saya belajar sekarang menggunakan MA 1 % . Untuk membuat MA 1 % dengan takaran 400 ml ini bahan-bahan yang diperlukan adalah :
1. Malt Extract (4 g)
2. Agar (8g)
3. Air Suling (400 ml)

Tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Masukkan malt agar yang sudah ditimbang ke dalam erlenmeyer
2. Tambahkan air suling
3. Larutkan malt agar dengan menggunakan stirer. Di lab ini pengaduknya adalah ultrasonic cleaner. Bisa juga dipakai jika ada 

4. Masukkan agar ke dalam larutan malt dan aduk-aduk Erlenmeyer
5. Untuk menjaga kesterilannya, usap ujung tabung Erlenmeyer dengan alkohol
6. Tutup dengan aluminum foil di ujungnya  sebanyak 2 lapisan
7. Masukkan ke autoklaf dengan suhu 121⁰C dalam waktu 20 menit

Media siap digunakan.

Tuang media ke dalam petri dish yang sudah disterilkan. Untuk takaran biasa yang digunakan 1 petri dish jumlah media yang digunakan adalah 10 ml. Jadi untuk 400 ml, akan bisa digunakan untuk 40 petri dish. Pemindahan ini dilakukan di dalam Laminar Air Flow (LAF). Gunakan pula pipet yang steril. Setelah media mengeras, media bisa dibungkus denga plastik wrap dan disimpan untuk penggunaan selanjutnya.